Kementerian PU Percepat Rekonstruksi Pascabencana di Sulawesi Tengah

PALU I LIDIKBANTEN.COM – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, didampingi Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan Maulidya Indah Junica, meninjau sejumlah infrastruktur rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi pada 2018 di Sulawesi Tengah, Rabu (11/12/2024). Lokasi yang dikunjungi meliputi Proyek Rekonstruksi Jalan Kalawara-Kulawi-Sirenja, Rehabilitasi Ruas Jalan Dalam Kota Palu, Penanganan Tanggul Jalan Cumi-Cumi (Coast Area), Jembatan Palu IV, dan River Improvement di Kota Palu.

Rekonstruksi jalan sepanjang 19,012 km di ruas Kalawara-Kulawi-Sirenja ditangani Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, mencakup wilayah Jono Oge, Sirenja, Sibalaya, dan Oprit Gumbasa. Penanganan juga dilakukan pada 15 ruas jalan dalam kota Palu dengan panjang total 16,255 km, termasuk elevated road di Jalan Rajamoili-Cut Mutia (2,121 km) dan Jalan Cumi-Cumi (2,355 km).

“Pastikan pengerjaan elevated road rapi, mulai dari sambungan, trotoar, hingga penghijauan. Infrastruktur ini dibangun dengan dana rakyat, jadi harus tampil maksimal,” tegas Wamen Diana.

Kementerian PUPR di Sulawesi Tengah, Arie Setiadi Moerwanto, menjelaskan bahwa rekonstruksi Jembatan Palu IV menjadi bagian dari sistem mitigasi bencana berbasis konsep “Build Back Better.” Proyek ini didanai hibah Pemerintah Jepang melalui JICA senilai 2,026 miliar Yen (Rp200 miliar) dan dikerjakan oleh Tokyu Construction.

“Saat ini progres pembangunan jembatan telah mencapai 79,96% dan ditargetkan selesai pada April 2025,” jelas Wamen Diana. Jembatan sepanjang 250 m ini akan mempercepat konektivitas Palu Timur dan Palu Barat, serta menjadi ikon Kota Palu.

Kepala BWS Sulawesi III, Dedi Yudha Lesmana, menjelaskan bahwa mitigasi bencana dilakukan melalui River Improvement pada Sungai Palu, Sungai Kawatuna, serta Sungai Ngia dan Mamara. Infrastruktur meliputi pembangunan tanggul, consolidation dam, revetment work, dan groundsill. Proyek ini bertujuan meminimalkan risiko banjir dan tsunami, dengan progres mencapai 72,2% dan target selesai pada Juli 2025.

Baca Juga:  Ketua Umum PWI Pusat apresiasi kerja panitia HPN 2025 di Banjarmasin

“Kolam retensi juga dibangun untuk menampung banjir agar tidak menggenangi permukiman warga,” tambah Dedi.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Direktur Sungai dan Pantai Dwi Purwantoro, Direktur Pembangunan Jalan Wida Nurfaida, dan Kepala BPJN Sulawesi Tengah Dadi Muradi. (Pen/Red)