Tawuran Remaja di Padang: Alarm bagi Kita Semua

Oleh: Andritia Permana

Mahasiswa Universitas Pamulang Serang, Fakultas Hukum

OPINI – Membaca berita tentang tawuran remaja di Padang beberapa hari lalu, hati saya terenyuh. Betapa miris menyaksikan sekelompok remaja tega menggunakan senjata tajam untuk melukai sesama. Minimarket, yang semestinya menjadi tempat berbelanja, malah berubah menjadi arena kekerasan yang menakutkan.

Lebih menyedihkan lagi, para pelaku masih berstatus pelajar. Bukankah semestinya mereka sibuk belajar dan mengembangkan diri dengan kegiatan positif? Alih-alih mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat, mereka memilih jalan kekerasan yang berpotensi merenggut nyawa.

Ini bukan sekadar masalah kenakalan remaja. Ini adalah alarm keras bagi kita semua—orangtua, pendidik, dan masyarakat. Ketika senjata tajam dengan mudah berada di tangan anak muda, ketika kekerasan menjadi solusi, ada sesuatu yang salah dalam cara kita membimbing mereka.

Kita kerap sibuk menyalahkan sistem pendidikan, lingkungan pergaulan, atau media sosial. Namun, sudahkah kita bercermin? Sudahkah kita memberikan teladan yang baik? Sudahkah kita menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan mental dan emosional mereka?

Penangkapan empat pelaku oleh polisi memang patut diapresiasi, tetapi itu hanyalah solusi reaktif. Yang dibutuhkan adalah langkah preventif yang lebih mendasar. Kita perlu mengevaluasi kembali pola asuh, sistem pendidikan, dan pendekatan pembentukan karakter anak muda. Pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga membangun moral, empati, dan nilai-nilai kebersamaan.

Orangtua perlu lebih terlibat aktif, bukan sekadar mengawasi tetapi juga membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak mereka. Sekolah harus memperkuat program pembinaan karakter, menyediakan wadah yang positif bagi remaja untuk menyalurkan energi mereka secara konstruktif.

Kasus tawuran di Padang ini harus menjadi titik balik, bukan hanya headline yang mengundang komentar sementara lalu dilupakan. Mari kita jadikan ini sebagai momen untuk bergerak bersama, menciptakan sistem pendampingan yang lebih baik bagi remaja, dan mendukung pertumbuhan mereka ke arah yang positif.

Baca Juga:  Kejaksaan Agung Klarifikasi Isu Negatif tentang Jaksa Jovi Andrea Bachtiar

Dengan komitmen bersama dan tindakan nyata, saya yakin kita bisa mencegah tragedi serupa terjadi lagi. Masa depan generasi muda terlalu berharga untuk dipertaruhkan dalam aksi kekerasan yang tidak bermakna. Saatnya kita bergerak, karena masa depan bangsa ada di tangan mereka yang kita bimbing hari ini.