Rencana Pembangunan Pelabuhan Khusus untuk Kapal Wisata di Banten

Rencana Pembangunan Pelabuhan Khusus untuk Kapal Wisata di Banten
Rencana Pembangunan Pelabuhan Khusus untuk Kapal Wisata di Banten

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo, mengungkapkan rencana pembangunan pelabuhan khusus untuk kapal wisata. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi menarik di daerah tersebut.

Dalam penjelasannya, Tri menyatakan bahwa lokasi rencana pembangunan pelabuhan tersebut akan berada di antara Kecamatan Sumur dan Taman Jaya, yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang. Tujuan dari pembangunan ini adalah untuk menunjang kegiatan ekonomi di kawasan wisata, termasuk Pulau Umang dan area sekitarnya.

Keberadaan pelabuhan dalam rencana ini sangat penting, terutama mengingat akses menuju Pulau Umang saat ini cukup terbatas. Menurut Tri, saat ini ada dua pelabuhan yang beroperasi di sana, namun keduanya belum memenuhi standar yang dibutuhkan. Dia menambahkan bahwa akses ke Pulau Umang sangat tertutup, yang hanya memungkinkan kapal-kapal tertentu untuk berlayar ke pulau tersebut. “Oleh karena itu, kami berencana untuk membangun pelabuhan di area antara Kecamatan Sumur dan Taman Jaya,” ujarnya.

Meski rencana ini sudah dicanangkan, Tri menginformasikan bahwa pelaksanaan pembangunan pelabuhan tidak mungkin dilakukan pada tahun 2024, karena saat ini pihaknya masih dalam tahap pencarian lokasi yang tepat. Proses ini memerlukan koordinasi yang menyeluruh dengan pemerintah kabupaten setempat, mengingat kawasan tersebut merupakan wilayah yang dilindungi dengan luas lebih dari lima hektare.

Tri juga menyampaikan bahwa dalam konsep pelabuhan yang akan dibangun, mereka berencana untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat. Ini termasuk menyediakan sarana untuk parkir kendaraan di area pelabuhan. “Kami ingin agar pelabuhan ini menjadi bagian dari peningkatan sektor ekonomi warga sekitar,” tambahnya.

Untuk jenis kapal yang akan beroperasi, Tri menjelaskan bahwa awalnya akan digunakan kapal-kapal kayu yang khusus di desain untuk penumpang. Namun, setelah pelabuhan berfungsi dengan baik, akan ada peningkatan untuk mengizinkan kapal-kapal penumpang dari luar untuk turut beroperasi. “Dalam tahap awal, kami akan menggunakan kapal kayu untuk layanan penumpang, bukan kapal nelayan. Setelah itu, kami akan mengembangkan layanan agar kapal-kapal dari luar dapat masuk ke area pelabuhan kami,” pungkasnya.

Baca Juga:  Dispar Banten kenalkan destinasi wisata pada komunitas
Penulis: Hadimi