Produk Transmigrasi, Macoa Siap ke Pasar Global

SULBAR I LIDIKBANTEN.COM – Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, mengapresiasi keberadaan produk camilan coklat dari kawasan transmigrasi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Produk yang dikenal sebagai Macoa (Mandar Cocoa) ini diproduksi dengan berbagai varian rasa seperti kurma dan mente, serta diberi nama unik seperti Coklat Obat Hati.

“Ini produk asli kawasan transmigrasi,” ujar Viva Yoga dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (15/12/2024). Ia juga memuji kualitas rasa dan kemasan produk tersebut yang tidak kalah bersaing dengan coklat yang beredar di pasaran.

Produk Macoa berasal dari Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Kawasan ini memiliki sejarah panjang sebagai tujuan transmigrasi, mulai dari masa kolonial Belanda hingga era pemerintahan Sukarno dan Suharto.

Menurut Viva Yoga, keberadaan UMKM coklat seperti Macoa perlu mendapatkan dukungan agar dapat berkembang hingga ke pasar internasional. “Para transmigran menanam pohon coklat, memetik buahnya, mengolah, dan mengemasnya menjadi produk menarik. Ini bisa jadi bingkisan spesial untuk perayaan Natal dan Tahun Baru,” katanya. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa produk ini juga dapat dipesan secara daring, memudahkan pemasaran ke berbagai wilayah.

Rencana pengembangan coklat di kawasan transmigrasi, kata Viva Yoga, sejalan dengan program Kementerian Transmigrasi (Kementrans) di bawah kepemimpinan Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman. “Kementrans berencana membangun industri coklat di kawasan transmigrasi, dan ini selaras dengan potensi yang ada,” tambahnya.

Indonesia, dengan iklim tropisnya, dinilai cocok untuk pengembangan pohon coklat yang berasal dari Amerika Selatan. Viva Yoga melihat produk coklat dari kawasan transmigrasi ini sebagai bukti sukses program transmigrasi yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pencapaian ini menunjukkan ketekunan para transmigran di Sulawesi Barat, yang membangun dari tingkat desa hingga menjadi pusat ekonomi. Dari sinilah lahir cerita sukses transmigrasi,” pungkasnya.

Baca Juga:  Kapolri Tekankan Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Pantai Anyer Jelang Akhir Tahun

Produk Macoa tak hanya menjadi camilan, tetapi juga ikon kebanggaan masyarakat transmigrasi yang siap bersaing di pasar nasional dan global. (hms/red)