Oleh : Asep Saepul Husna (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang PKSDU Serang
OPINI – Dalam upaya menciptakan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045, pendidikan Pancasila memiliki peran strategis. Sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa, Pancasila menjadi fondasi moral dan etika yang harus tertanam kuat dalam diri setiap warga negara, khususnya generasi muda.
Namun, derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi kerap menggeser nilai-nilai Pancasila, digantikan oleh budaya asing yang tidak selalu sejalan dengan karakter bangsa. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan tergerusnya identitas nasional dan menurunnya rasa cinta tanah air. Untuk itu, pendidikan Pancasila perlu diintegrasikan lebih efektif dalam kurikulum sekolah dan perguruan tinggi.
Pendidikan Pancasila tidak hanya soal menghafal lima sila, tetapi juga menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda harus memahami bagaimana Pancasila menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan modern, seperti polarisasi sosial, intoleransi, dan krisis lingkungan. Misalnya, sila kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” dapat menjadi landasan untuk memperkuat solidaritas sosial dan empati.
Lebih dari itu, pendidikan Pancasila juga membentuk karakter kepemimpinan yang berintegritas. Generasi muda yang menginternalisasi nilai-nilai Pancasila diharapkan menjadi pemimpin yang bijaksana, adil, dan berpihak pada rakyat. Ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang mengutamakan sumber daya manusia berkualitas sebagai penggerak pembangunan.
Namun, implementasi pendidikan Pancasila masih menghadapi kendala, seperti kurangnya tenaga pengajar yang kompeten dan materi yang belum relevan dengan kebutuhan zaman. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat perlu bersinergi untuk mengatasi hambatan ini. Pelatihan guru, pembaruan kurikulum, dan pemanfaatan teknologi digital dapat menjadi solusi.
Dengan menjadikan pendidikan Pancasila prioritas nasional, Indonesia berpeluang mencetak generasi emas yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kokoh dalam nilai kebangsaan. Generasi inilah yang akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan Indonesia yang maju, berdaulat, adil, dan makmur.