KOTA SERANG I LIDIKBANTEN.COM – Seorang mahasiswa Universitas Pamulang Serang (UNPAM Serang) asal Bogor, Tirmiji Fadilah, mendirikan sebuah komunitas bernama Keluarga Ruang Riung (KRR). Komunitas ini bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan merangkul anak-anak kurang kasih sayang, seperti anak jalanan, dan memberikan mereka akses terhadap pengetahuan, pendidikan, serta keterampilan.
KRR didirikan pada tahun 2022 dan berlokasi di Cipocok, depan Kedaton, Kota Serang. Dengan moto “Pertemuan ialah takdir, maka takdir itu jadikan sebuah saudara” dan tema “Silih asah, silih asuh,” KRR berkomitmen menciptakan komunitas yang saling mendukung dan berbagi ilmu pengetahuan.
Menurut Tirmiji Fadilah, KRR bertujuan menjadi wadah bagi anak-anak untuk memperoleh pengetahuan, pendidikan, serta keterampilan di bidang wirausaha dan bisnis. Ia berharap inisiatif ini dapat membantu anak-anak mencapai jenjang pendidikan tinggi dan memiliki masa depan yang cerah.
“KRR adalah ruang berbagi ilmu yang merangkul semua anak agar mereka dapat bersekolah hingga perguruan tinggi dan menjadi sarjana. Semoga mereka memiliki masa depan yang lebih baik,” ujar Tirmiji.
Komunitas ini telah berhasil menarik anak-anak dari berbagai daerah, termasuk Pandeglang, Bogor, dan Ciomas. Salah satu anggota KRR, Irfan, mengungkapkan kebahagiaannya bisa bergabung dalam komunitas ini. “Di sini saya mendapatkan banyak pembelajaran, pengalaman, dan saudara baru,” kata Irfan.
KRR juga mengadakan berbagai program, termasuk pelatihan cara berjualan di media sosial seperti TikTok Shop, Facebook, dan Instagram. Program ini bertujuan mengajarkan penggunaan media sosial secara positif dan memberikan keterampilan praktis yang bermanfaat bagi masa depan anak-anak.
Secara keseluruhan, KRR menjadi inisiatif yang menginspirasi dalam membangun lingkungan kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih.
“Pendidikan bukan hanya pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar, tetapi juga memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan. Tujuan utamanya adalah mengubah kegelapan menjadi sebuah cahaya,” ujar Tirmiji mengakhiri. (Dirat)