Edukasi Pengelolaan Sampah Sejak Dini, Upaya Cegah Lingkungan Tercemar

Edukasi Pengelolaan Sampah Sejak Dini
Sampah

SERANG, LIDIKBANTEN.COM – Permasalahan sampah di Indonesia telah menjadi isu yang sangat serius. Sampah yang dihasilkan dari sisa produk atau barang yang tidak lagi digunakan, sebenarnya masih memiliki potensi untuk didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. Namun, sampah yang tidak dikelola dengan baik berpotensi besar mencemari lingkungan.

Menurut para ahli lingkungan, dampak sampah terhadap lingkungan sangat mengkhawatirkan. Sampah yang dibiarkan menumpuk tidak hanya menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan kumuh, tetapi juga dapat menimbulkan bau tidak sedap serta menjadi sumber berbagai penyakit.

“Sampah adalah musuh utama bagi kelestarian lingkungan,” kata Dr. Arif Hidayat, pakar lingkungan dari Universitas Indonesia.

Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan perlu ditanamkan sejak dini. Edukasi mengenai cara membuang sampah yang benar sangat penting untuk membentuk kebiasaan baik pada anak-anak, yang merupakan generasi penerus bangsa. Menurut Nur Aisyah, seorang aktivis lingkungan,

“Jika sejak kecil anak-anak sudah diajarkan cara mengelola sampah dengan baik, maka saat mereka dewasa, tindakan ini akan menjadi kebiasaan yang alami tanpa perlu diingatkan.”

Pentingnya sosialisasi dan edukasi mengenai pengelolaan sampah tidak bisa diabaikan. Anak-anak harus diberikan pemahaman tentang berbagai jenis sampah, seperti sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Mereka perlu diajarkan bagaimana memilah sampah sesuai dengan jenisnya serta memahami bahaya yang dapat ditimbulkan oleh sampah bagi lingkungan. “Edukasi ini harus menyertakan contoh tindakan nyata, seperti mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari dan membawa botol minum sendiri dari rumah,” ujar Dr. Arif.

Selain itu, pengenalan tentang sampah yang dapat terurai dan yang tidak dapat terurai juga sangat penting. Hal ini membantu anak-anak memahami dampak jangka panjang dari tindakan mereka terhadap lingkungan. Anak-anak yang sudah mengetahui pentingnya memilah sampah akan lebih bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga:  Workshop Peningkatan Kewaspadaan Dini Penyakit KLB/Wabah untuk Kader dan Masyarakat Provinsi Banten

“Sampah adalah masalah kita bersama, sehingga perlu ada kerjasama antara seluruh lapisan masyarakat dan peran aktif pemerintah,” jelas Nur Aisyah. Pemerintah diharapkan dapat terus berperan sebagai penggerak utama dalam kampanye pelestarian lingkungan, dengan kebijakan yang mendukung pengurangan sampah dan peningkatan daur ulang.

Penulis: Hasuri