Bahaya Pencucian Uang bagi Stabilitas Ekonomi

Oleh: Muhammad Agung Latif, Mahasiswa Fakultas Ilmu Hukum, UNPAM Serang

Pencucian uang merupakan proses di mana uang hasil kegiatan ilegal disamarkan agar terlihat seperti diperoleh dari sumber yang sah. Praktik ini dilakukan dengan tujuan utama menyembunyikan asal-usul uang tersebut sekaligus menghindari deteksi oleh pihak berwenang. Meski terlihat seperti masalah individual, dampaknya terhadap perekonomian sangat merugikan dan luas.

Dampak Negatif Pencucian Uang terhadap Ekonomi

1. Mengganggu Stabilitas Ekonomi

Pencucian uang menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan. Uang yang dicuci sering kali digunakan untuk mendanai aktivitas ilegal, seperti perdagangan narkotika, korupsi, dan terorisme. Hal ini dapat merusak integritas sistem keuangan, menciptakan ketidakseimbangan, dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap institusi ekonomi.

2. Meningkatkan Biaya Transaksi

Ketidakpastian yang muncul akibat pencucian uang juga berdampak pada dunia usaha. Bisnis yang beroperasi secara legal terpaksa menanggung biaya transaksi yang lebih tinggi sebagai langkah mitigasi risiko. Hal ini mengurangi daya saing perusahaan formal dan menghambat aliran investasi di sektor legal.

Kesimpulan

Pencucian uang bukan hanya kejahatan finansial, tetapi juga ancaman serius bagi perekonomian suatu negara. Untuk mengatasi dampaknya, diperlukan kerja sama yang kuat antara pemerintah, sektor keuangan, dan masyarakat dalam mendeteksi serta mencegah praktik ini. Dengan langkah tegas, integritas ekonomi dapat dipertahankan dan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.

 

 

Baca Juga:  Pro dan Kontra Pembangunan Giant Sea Wall: Solusi atau Ancaman?